Main » 2010»February»7 » VALENTINE’S DAY:PESTA SETAN MENGUNDANG SAHWAT
12:48 PM
VALENTINE’S DAY:PESTA SETAN MENGUNDANG SAHWAT
VALENTINE’S DAY:PESTA SETAN MENGUNDANG SAHWAT
Festifal
Lupercalla adalah ritual para penyembah berhala Romawi kuno dengan cara
mengumbar sahwat,yang kemudian di ubah oleh Paus Gelasius II menjadi Hari
Valentine yang dirayakan oleh Kristen,lalu dilarang oleh Kristen
sendiri.Bagaimana seharusnya umat Islam menyikapi Hari Valentine?
A.SEJARAH VALENTINE’S DAY
Bulan Februari dijadikan oleh Romawi sebagai
bulan cinta(love) dan kesuburan.Dalam istilah Barat,Love(cinta) lebih
menunjukkan hubungan seks.Sedangkan kasih sayang memiliki istilahsendiri yakni
affection.Oleh karena itu arti sebenarnya Making Love adalah hubungan
kelamin,bukan menjalin kasih sayang.
Sejak dahulu Bulan Februari selalu
ditunggu-tunggu orang Romawi penyembah berhala untuk mencari pasangan baru
secara resmi,walaupun setiap hari mereka juga terbiasa gonta-ganti
pasangan.Perayaan seks mencapai puncaknya pada pertengahan bulan dalam pesta
yang disebut Festival Lupercalla,di mana para wanita muda memasrahkan tubuhnya
pada pemuda yang memilihnya dan harus melayani mereka selama setahun penuh
sampai datangnya bulan februari lagi.Berabad kemudian,Kristen yang ingin
menancapkan pengaruhnya di istana Romawi,banyak mengadopsi simbol dan ajaran
Paganisme(penyembah berhala) Romawi ke dalam ajaran Gereja,sehingga Festival
Lupercalla pun dimasukkan sebagai salah satu hari peringatan(memorial day)bagi
Gereja.Mitos Santo Valentinus pun dibuat untuk meyakinkan semua kalangan.Gereja
mengganti istilah Lupercalian Festival dengan The Valentine’s Day.
Dengan penulisan sejarah yang curang dan
konspiratif oleh intelektual barat yang di sebarkan dengan kekuatan pedang dan
uang,agar masyarakat dunia meyakini bahwa Valentine’s Day merupakan hari yang
sungguh penting,bersejarah dan harus dirayakan.
Agar penetrasi budaya penyembah berhala ini
bisa diterima oleh banyak kalangan,terutama pada dunia Islam,maka istilah love
yang di Barat sebenarnya bernuansa syahwat,dibelokkan pengertiannya menjadi
kasih sayang.Maka jadilah Valentine’s Day yang sebenarnya merupakan Hari
Perayaan Hubungan Seks mengalami pengaburan dan pembelokkan
makna(enfimisme)menjadi Hari Kasih Sayang.Padahal siapapun orang dewasa akan
mengetahui esensi(hakekat) perayaan tersebut yang banyak diakhiri dengan ritual
making love(hubungan kelamin)dengan pasangan yang tidak sah(zinah).
B.MENYIKAPI VALENTINE’S DAY
1.Alloh mengingatkan kita agar tidak terpesona rayuan dan tipu
daya iblis yang senantiasa menampakkan begitu indahnya perbuatan-perbuatan
nista manusia,padahal perbuatan itu amat menjijikkan:
"Iblis berkata:Ya
Tuhanku,karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat,pasti aku akan
menjadikan mereka memandang baik(perbuatan ma’siat)di bumi,dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,Kecuali
hamba-hamba Engkau yang mukhlis(ikhlas beribadah)di antara mereka”(Q.S
AL-HIJR:39-40)
2.Alloh melarang kita mendekati zina apalagi melakukan perzinahan.
"Dan janganlah kamu mendekati zina karena
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang
buruk.”Q.S Al-Isra’:32)
3.Alloh melarang kita mudah terpengaruh oleh perilaku kebanyakan
orang,tanpa mengetahui dasar mereka untuk melakukan perbuatan tersebut:
"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang
yang di muka bumi ini,niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Alloh,mereka
tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka,dan mereka tidak lain hanyalah
berdusta(terhadap Alloh)”(Q.S. 6 Al An’am 116)
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.Sesungguhnya pendengaran,penglihatan,dan
hati,semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya.”(Q.S.17 Al Isra’ 36)
4.Rasululloh saw. Memperingatkan kita agar tidak terseret pada
budaya Yahudi dan Kristen,maupun budaya penyembah berhala lainnya.
"Abu Said
ra.menyampaikan bahwa Nabi saw. Bersabda:”Sungguh kamu akan mengikuti perilaku
(budaya)orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal,sehasta demi
sehasta.Hingga meskipun mereka masuk lubang biawak,kamu pun
mengikutinya.”Kami(Abu Said dkk)bertanya:”Ya Rasululloh!Apakah kami akan
mengikuti orang-orang Yahudi dan Nasrani?”Nabi menjawab:”(Mengikuti)Siapa
lagi.”(HR.Bukhari no.3197)